Tunneling itu merupakan teknik membuat jalur jaringan sendiri yang melintasi jaringan umum/publik. Protokol ssh dapat digunakan untuk implementasi tunneling. Salah satu kelebihan protokol ssh adalah protokol ini memiliki kemampuan enkripsi yang baik untuk layanan remote. Jadi jalur koneksi yang dibangun dengan teknik tunneling merupakan jalur yang aman.

Pada tulisan ini saya ingin berbagi buat rekan-rekan pengguna GNU/Linux bahwa layanan ssh itu harusnya mampu menjadikan Anda sebagai seorang anak IT modern. Pada kasus dibawah ini saya ingin memperlihatkan bagaimana meremote sebuah komputer yang ada didalam suatu jaringan local yang diantarai oleh jaringan publik/internet.

Model Kasus

Keterangan:
My Computer -- Modem (Asumsi Jaringan lokal disisi Saya melakukan aktifitas)
-- Internet -- (Jaringan Internet)
Modem/Router -- ServerPublik (Jaringan Publik disisi target, hanya server tersebut yang dikenali *asumsi hanya ada 1 ip publik dan komputer dibawah jaringan lokal tidak dikenali jika dari internet)


Jawaban 1: Tidak bisa, lah wong yang dikenali hanya ip publik tog. (Jawaban ngak kreatif neh)

Jawaban 2: Bisa, remote ServerPublik dengan ip publik yang dimiliki lalu lanjutkan meremote komputer tujuan menggunakan ip lokal. Khan uda satu network!

Jawaban 3: Bisa, datang secara fisik ke jaringan tersebut bawa kabel lan kemudian colokin ke switch lalu setup agar komputer bisa diremote. Ini kerjaan anak-anak IT tradisional yang membebani perusahaan dari segi pendanaan.

Disinilah kemampuan SSH dapat dioptimalkan dengan memanfaatkan fasilitas tunnelingnya. Berikut syntax untuk melakukannya dari My Computer.

Terminal 1

ServerPublik ganti dengan ip publik atau gunakan domain jika ada.

Terminal 2

Semoga beruntung! Silahkan bermain dengan opsi ssh untuk optimalisasi. Selain port 22 sebagai port protokol ssh beberapa protokol lain juga bisa di gunakan seperti port-port email server, web server, proxy dan lain-lain.


Key word: ssh tunneling, port forwading


Belum ada komentar!